Anak muda, menjelahlah. Arungi dunia. Jangan hanya berhenti di pinggir pantaimu yang indah. Dunia adalah sebuah buku. Orang yang tidak menjelajah hanya mengetahui sampulnya saja. Kamu adalah warga negara kepulaun terbesar di dunia dengan seperempat miliar manusia. Negeri ini akan menjadi 7 besar kekuatan dunia saat generasimu menjadi eksekutif muda. Kamu akan duduk rapat dengan orang-orang yang warna kulitnya berbeda. Kamu akan memimpin sebuah tim yang anggotanya bermacam-macam warna paspornya. Kata-katamu tidak hanya akan menentukan nasib segelintir orang di sekitarmu tetapi bisa menimbulkan gejolak di pasar modal di New York.
Apa yang kamu dan genarasimu lakukan akan menjadi tajuk rencana di koran-koran dunia dan para pembaca akan dengan serius menjadikannya catatan untuk langkah mereka selanjutnya. Kamu adalah generasi seperti halnya Yukiko yang tidak gentar menjelaji lorong-lorong sepi di negeri asing karena berbekal rasa penasaran yang hebat.
Tinggalkanlah Indonesia untuk menghirup udara semesta raya. Kibarkanlah merah putih di negeri-negeri asing yang jauh hingga para penyimak terpana. Lalu suatu saat nanti kembalilah ke pangkuan ibumu. Tersenyumlah karena kamu sudah tahu dunia. Akan kamu nikmati caci maki serta puja puji teradap bangsamu dengan senyum yang sabar. Bukan karena kamu takut tetapi karena kamu sudah melihat dengan mata kepalamu sendiri bahwa bahwa kamu adalah anak negeri Zamrud Katulistiwa yang tak punya alasan untuk tunduk apalagi teraniaya oleh negeri manapun. Kamu, seperti juga Yukiko, menolak kemudahan karena kamu tahu itu akan memanjakanmu dan membuatmu lantak binasa di satu ketika.
(dikutip dari sebuah artikel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar